Penggabungan UN dan Snmptn dipandang Efektif

|


Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menilai, penggabungan Ujian Nasional (UN) dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tak menyulitkan penerimaan mahasiswa program studi tertentu.

“Pihak Perguruan Tinggi (PT) nantinya tidak perlu menyelenggarakan ujian masuk (SNMPTN) untuk menyeleksi mahasiswa dengan materi sama seperti UN, misalnya matematika atau bahasa Inggris,” kata Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo di Semarang, Kamis (19/11).

Namun, kata dia, pihak PT nantinya hanya perlu menyelenggarakan tes untuk menyeleksi hal lain, seperti bakat, minat, kecerdasan, atau kepribadian, bukan materi yang sama seperti UN.

Ia mengatakan, pihaknya menyadari bahwa untuk program studi tertentu di PT, seperti kedokteran atau teknik, tentunya sangat berbeda dalam menentukan standar untuk penerimaan mahasiswa baru, sesuai bidang masing-masing.

“Karena itu, mereka (PT, red.) tetap dapat melakukan seleksi sesuai karakter bidang ilmu masing-masing, sedangkan materi tes umum dapat diambilkan dari hasil UN yang diperoleh para siswa,” katanya.

Menurut dia, pelaksanaan UN 2010 mendatang juga akan dilakukan dengan melibatkan peranan PT secara lebih intesif, sehingga kalangan perguruan tinggi dapat lebih memercayai hasil pelaksanaan UN.

“Kami memang tengah menyiapkan penyelenggaraan UN SMA dan MA dengan mengintensifkan keterlibatan PT, berkaitan dengan `scanning` (pemindaian) lembar jawab, pengawasan, hingga pengadaan soal ujian,” katanya.

Pengadaan soal UN, kata dia, akan dilakukan dengan menunjuk PT yang memiliki percetakan dan hingga saat ini pihaknya telah mendata ada sekitar 15 PT yang memilikinya.

“Namun, kesiapan mereka (PT, red.) untuk menangani pengadaan soal UN masih belum dikonfirmasi dan rencananya kami akan mengundang mereka untuk membahasnya pada Desember mendatang,” kata Mungin.

Sebelumnya, pemerhati pendidikan, Prof. Eko Budihardjo mengkhawatirkan penggabungan UN dengan SNMPTN akan menyulitkan proses penerimaan mahasiswa baru untuk bidang-bidang tertentu di PT.

“Apabila hanya UN yang dijadikan dasar untuk penerimaan mahasiswa PT, maka pihak PT akan kesulitan untuk menentukan kemampuan siswa untuk bidang atau ranah tertentu,” kata mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang tersebut.

Ia mencontohkan, penilaian siswa yang memiliki kemampuan di bidang kesenian tentu berbeda dengan bidang olahraga, apalagi kedokteran, sehingga penggabungan antara UN dengan SNMPTN belum dapat diterapkan dalam waktu satu-dua tahun mendatang.

Hal senada juga diungkapkan oleh pengamat pendidikan, Muhdi yang mengatakan setiap PT tentunya memiliki karakter dan standar yang berbeda dalam melakukan seleksi mahasiswa baru, apalagi program studi di PT beragam.

0 komentar:

Posting Komentar

 

©2009 tik`03 | Template Blue by TNB